Satu Tahun Lebih Dana Nasabah TAPERUM PNS Belum Bisa Dicairkan, Endro S. Yahman Protes, Minta penjelasan MenPAN-RB, KASN dan BKN

Jakarta – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Endro Suswantoro Yahman meminta penjelasan pemerintah mengenai lambatnya pencairan dana pensiunan yang menjadi nasabah Taperum (Tabungan Perumahan) PNS.

Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Kerja Komisi II dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), sekaligus Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Jakarta, Senin (06/07/2020).

Diungkapkannya, ASN yang pensiun pada Mei 2019 hingga sekarang belum dapat mencairkan tabungan dana pensiunnya itu.

Memang, imbuhnya, perwakilan Kementerian Keuangan pernah menjelaskan, kelambatan ini karena perubahan dari TAPERUM ke TAPERA.

Namun, Anggota DPR RI dari Dapil Lampung I ini heran, masalah proses administrasi ini kenapa berlarut-larut memakan waktu satu tahun lebih. “Apalagi kita memasuki era New Normal,” ungkapnya.

Endro S Yahman mengaku khawatir nasib dana pensiunan ASN yang menjadi nasabah Taperum tersebut tersangkut karena salah kelola dana nasabah, seperti yang terjadi dalam kasus Jiwasraya.

“Yang belum pensiun diurus, tapi yang sudah pensiun juga tolong dihargai dan diurus. Kenapa sampai sekarang belum bisa mereka cairkan? Karena itu saya meminta Menpan-RB dan jajarannya mengklarifikasi dan menjelaskan kepada publik. Mohon pemerintah bisa bertanggungjawab tentang ini. Ini sudah satu tahun lebih. Jangan sampai seperti kasus Jiwasraya,” ungkap Endro.

Dalam perhitungannya, kemungkinan totalnya per orang Rp. 4,5 juta. “Untuk mereka yang berpunya mungkin ini uang yang kecil. Tapi untuk mereka yang bukan kalangan berpunya, itu uang yang cukup besar. Kasihan mereka,” jelasnya.

Walau demikian, Anggota DPR RI yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung ini juga mendukung wacana pengelolaan dana pensiunan ASN saat berdiskusi dengan Ketua Umum Korpri dan PT Taspen yang kemudian banyak diperbincangkan berbagai kalangan beberapa waktu.

Menurutnya, pengelolaan tabungan pensiun memang perlu pemikiran dan ide-ide kreatif sehingga nasabah dapat memperoleh manfaat yang lebih besar sehingga perlu ditindaklanjuti.

“Ini ide terbosan yang sangat-sangat bagus. Banyak pensiunan yang mendukung. Memang perlu dipikirkan model-model pengelolaan tabungan pensiun yang lebih baik sehingga pensiunan bisa memperoleh manfaat yang lebih besar yang diperoleh. Hanya bagaimana untuk merealisasikannya lebih lanjut,” pungkas Endro Suswantoro Yahman.[tim]